11.12.2011

Warrior Baek Dong Soo – Episode 17

Posted by Natasya widarta at 7:35:00 PM
Kita mulai dengan pengulangan sedikit mengenai Dong Soo yang mengalahkan Gwang Taek dengan matanya ditutup, melakukan pertandingan latihan, kemudian loncat ke adegan saat Gwang Taek dan Dong Soo turun gunung dan kemudian berpisah saat dalam perjalanan menuju ke kota. Dong Soo menuju ke markas para bandit untuk melakukan kunjungan, tapi tak sengaja ia memergoki pasukan pemerintah menuju ke arah yang sama dengannya.

Chun melemparkan Jin Ju keluar dari rumah, dan kemudian Ji memberitahu Chun kalau Jin Ju adalah anak gadis Chun, membuat Chun tertegun.

Photobucket

Di halaman luar, Un dan Jin Ki sedang bertarung. Un memenangkan pertarungan itu dan mengancam leher Jin Ki dengan pedangnya. Chang telah masuk mengikuti Chun ke dalam bangunan, tapi Chun menyembunyikan dirinya, dan memberitahu Chang kalau Chang berani masuk menemuinya, Chun akan membunuhnya. Chang berhenti sejenak kemudian mengikuti beberapa pembunuh gelap yang masuk lebih dahulu. Mereka menemukan Ji yang kelihatannya sendirian, tapi ternyata ini adalah pengalihan semata untuk membantu Chun menyelinap ke belakang Chang.



Chun mengancam leher Chang dengan pedangnya dan memberitahu Chang bahwa mereka akan bertarung sesungguhnya di hari yang lain. Atas desakan Ji, Chun meninggalkannya di sana, melarikan diri untuk mencari dan membantu Jin Ju.

PhotobucketPhotobucket

Para pembunuh gelap kemudian menangkap dan mengikat JI, sementara Un masih mengancam leher Jin Ki dengan pedang kecilnya. Dae Ung mendesak Un untuk membunuh Jin Kin, tapi Ji memintanya untuk berhenti. Ketika Un akan melakukan tindakan, Dong Soo muncul dan memberitahu Un untuk berhenti. Dong Soo mengatakan pada Un untuk menarik kembali pedangnya, dan Chang menaruh pedangnya ke leher Dong Soo … Uh Oh …

Dong Soo mengulangi  untuk Un bahwa sebuah pedang bergerak dengan hati, bukan dikendalikan oleh tangan, dan dengan satu gerakan ia menjauhkan pedang Chang dari lehernya. Chang kagum dan memberitahu kalau Dong Soo memang berkemampuan, tapi masih muda. Dia kemudian menarik pedangnya dan memimpin para pembunuh gelap untuk pergi.  Un tetap tinggal sebentar, mengatakan pada Dong Soo bahwa kemampuannya telah meningkat jauh, dan Dong Soo memberitahunya bahwa Un akan mendengar kalau dirinya adalah ahli pedang terhebat di Joseon … Baek Dong Soo … heheheh sombong deh …. Un menarik pedangnya dan Dae Ung, dalam kegugupannya mendesak Un untuk membunuh Jin Ki, dan bertanya apa yang sedang Un lakukan? Un menyatakan bahwa alasan mreka datang kemari adalah untuk membunuh Chun, dan tak ada alasan sedikitpun untuk membunuh yang lain. Un membungkuk hormat pada Ji dan kemudian melangkah pergi.

Pasukan pemerintah juga meninggalkan tempat itu, komandan mereka mengikuti perintah untuk tidak terlibat jauh dalam insiden ini. Akhirnya Dae Ung, si tikus kecil, dengan terpaksa juga pergi. Dong Soo segera bergegas untuk membantu Jin Ki dan Ji.

Dong Soo memeriksa luka Ji dan menentukan bahwa itu adalah luka dari panah beracun. Dong soo memberi mereka sebotol obat yang akan membantu menawarkan racun itu kemudian bertanya di mana Jin Ju. Ji memberitahunya kalau mereka telah mengirim Jin Ju pergi melakukan tugas sebelum semua ini terjadi, jadi tak usah mencemaskan mengenai dirinya. Jin Ki mengatakan kalau sekarang banyak orang telah tahu markas rahasia mereka maka mereka harus pindah.

Para bandit yang lain menemui mereka dengan terburu-buru, Jin Ki memberitahu mereka untuk menyembunyikan diri.

Photobucket

Sementara itu, Chun merawat pergelangan kaki Jin Ju yang terkilir saat melarikan diri, kemudian ia menatap pada Jin Ju yang tidur. Chun kemudian merawat lukanya sendiri yang terkena panah, menusuknya dengan sebuah kayu membara … ouch …

Photobucket

Dong Soo membantu Ji dan Jin Ki pergi menuju ke rumah Sa Mo. Jin Ki memaksa Ji untuk meminum obat yang diberikan oleh Dong Soo karena ia sudah bisa mengira kalau Ji menyimpannya untuk Chun.
Di tempat lain, laporan mengenai perahu militer yang karam telah sampai. Kapal yang rusak itu dilaporkan juga telah menepi di pantai.

Dan di pantai itu terdapat rongsokan kapal yang sudah menepi demikian juga dengan beberapa orang yang selamat, termasuk anak Tuan Hong. Pasukan kerajaan datang untuk mencari tahu apa yang terjadi, tapi Hong Sa Hae melihat mereka dari kejauhan dan segera melarikan diri.

Komandan Pasukan Kerajaan membuka beberapa kotak dan menemukan ginseng di dalamnya….

Photobucket

Dong Soo, Jidan Jin Ki sampai di rumah Sa Mo dan Ji langsung roboh. Semua orang segera membantu mereka masuk ke rumah, dan Ji ditempatkan di sebuah kamar untuk  beristirahat. Jin Ki memberitahu mereka semua apa yang terjadi. Sa Mo bertanya apa yang terjadi dengan Jin Ju, dan Jin Ki mengatakan kalau Jin Ju telah disuruh pergi melakukan suatu tugas sebelum penyerangan terjadi.

Saat Jin Ki berdua saja dengan Ji, Jin Ki menawarkan dirinya untuk mencari Jin Ju. Ji memberitahunya bahwa itu tidak perlu karena jika anaknya itu hidup maka ia pasti sekarang bersama-sama dengan Chun, dan jika ia mati maka anaknya itu sudah menjadi debu tanah sekarang …

Dong soo memberikan salam pada Sa Mo, yang ternganga heran melihat Dong Soo bertingkah sepantasnya bahkan sangat sopan. Sa Mo bertanya apakah Dong Soo belajar dengan benar? Jadi mereka segera keluar ke halaman untuk berlatih tanding. Dong Soo dengan mudahnya melumpuhkan Sa Mo.

Photobucket

Sa Mo menjelaskan pada Dong Soo bahwa Ji Sun telah membuka tempat pemrosesan ginseng menjadi ginseng merah, dan memberihtau bahwa ia sekarang sedang di pasar tapi harusnya akan kembali dengan segera. Dong Soo mulai melihat-lihat ginseng ketika Ji Sun datang. Ji Sun tak mengenalinya dari belakang, jadi mengambil busur dan panah kemudian mengancamnya. Ketika Dong Soo berdiri, Ji Sun mengenalinya. Ji Sun melepaskan anak panahnya dan Dong Soo menangkapnya saat panah itu melesat di sampingnya.

Ji Sun sangat senang dengan kedatangan Dong Soo, ia kemudian membawa Dong Soo berkeliling ke gudang mereka. Dong Soo sangat terkesan dengan semuanya itu.

PhotobucketPhotobucket

Chun, terlihat seperti terhuyung-huyung, pergi ke pasar untuk mendapatkan makanan dan juga obat-obatan. Dia kemudian berhenti di sebuah toko yang menjual barang-barang perhiasan wanita, dan meminta pada pedagang itu untuk memilihkan sesuatu yang pantas dan cantik bagi seorang gadis muda.

Jin Ju terbangun dan sedikit pusing. Ia menghunus pedang dan mengarahkannya pada Chun ketika ia datang membawakan sarapan. Chun memintanya untuk makan dan Chun akan menunggu di luar. Jin Ju mendesak dan ingin tahu mengapa Chun ada di sini, dan Chun memberitahu Jin Ju kalau di luar sangat berbahaya, jadi seharusnya Jin ju menunggu sehari atau sekitar itu. Ketika Jin Ju mencoba untuk bangun, ia tak dapat mengangkat tubuhnya. Chun menyatakan bahwa Jin Ju tak dapat pergi kemanapun dengan kondisi tubuh seperti itu. Jin Ju berterima kasih atas perhatiannya dan mengatakan kalau ia harus menemui ayahnya.

Chun bertanya apakah ini bagaimana Jin Ki mengajarnya? Jin Ju bertanya apakah Chun sedang menghina ayahnya? Karena itu adalah satu-satunya yang tak dapat ia terima. Chun tersenyum karenanya dan mengatakan bahwa Ji meminta dirinya untuk menjaga Jin Ju, dan itulah yang ia lakukan sekarang.

Jin Ju bersikeras kalau ibunya tak mungkin telah mengatakan hal itu pada Chun, dan Chun menyahut jika Jin Ju tinggal di sini dan memulihkan dirinya, ibunya akan datang menemuinya.

PhotobucketPhotobucket

Gwang Taek dan Dong Soo sampai di Istana. Gwang Taek masuk terlebih dahulul sementara Dong Soo tertinggal di luar dan diserang oleh 3 orang berkedok muka saat di halaman. Mereka bertarung sampai Pangeran Yi San datang dan meminta mereka untuk berhenti. Ternyata ketiga orang berkedok itu adalah ketiga pemuda gunung!

Pangeran membawa mereka menemui Raja dan menawari mereka untuk bersantap. Mereka pergi ke dapur dan membawa seperangkat alat minum teh dan juga teko berisi teh kemudian pergi menemui Raja. Dong Soo bertanya-tanya mengapa dayang yang melayani minum teh bertingkah sedikit aneh, tapi ia tak menghiraukan ini.

PhotobucketPhotobucket

Pangeran menuangkan teh, dan Raja bertanya pada Gwang Taek mengenai kehidupan tenang yang ia lalui selama ini.  Gwang Taek merekomendasikan muridnya, Dong Soo, untuk diberi sebuah posisi resmi. Pada saat itulah, Ratu roboh tak sadarkan diri. Raja menyuruh agar memanggil tabib, dan semuanya segera berlari untuk melakukannya.

Dong Soo mengintip dan melihat Ratu yang tak sadarkan diri. Ia segera masuk dengan terburu-buru untuk memerksa nadinya, melanggar begitu banyak aturan Istana dalam prosesnya ini. Dong Soo memohon ampun, dan Gwang Taek menjelaskan bahwa inilah muridnya yang ia bicarakan sebelumnya.

Photobucket

Dong Soo memohon ampun sekali lagi dan mengatakan bahwa Ratu pasti tak akan tertolong lagi jika menunggu kedatangan tabib Istana. Raja mulai berteriak lagi padanya, tapi Dong Soo bertanya apakah Raja dapat menunda menghukumnya sampai Ratu dirawat  dan memohon agar diijinkan untuk merawatnya dulu. Raja akhirnya menyetujuinya. Dong Soo segera melakukan pengobatan akupungtur pada Ratu, yang muntah dan napasnya kemudian menjadi lebih baik.

Tabib Istana muncul dan mendapati kalau Ratu akan segera pulih, tapi sangatlah beruntung bahwa pengobatannya dilakukan dengan segera. Raja sangat lega dan kagum dengan Dong Soo kemudian bertanya pada Gwang Taek apakah ia juga yang mengajarkan ini pada muridnya? Gwang Taek memberitahu Raja, Dong Soo memang muridnya tapi ia tak mengajarkan mengenai pengobatan, dan kelihatannya Dong Soo mempelajarinya sendiri.

Karena Dong Soo berhasil menyelamatkan Ratu, maka Raja mengampuninya karena telah melanggar begitu banyak peraturan dalam mengobati Ratu. Nah .. sekarang waktunya untuk menyelidiki, apa yang menyebabkan Ratu sampai jatuh tak sadarkan diri dan jiwanya terancam bahaya? Tabib mengatakan kalau ia tak tahu. Tapi tak lama kemudian ayah Ratu, Tuan Kim, masuk dan menyampaikan kecurigaannya bahwa teh itu diracuni. Dan teh itu adalah Pangeran Yi San lah yang menuangkannya!! Oh oh …

Photobucket

Ketika Tuan Kim bersikukuh untuk melakukan penyelidikan terhadap teh itu, Dong Soo membuka suara dan mengatakan kalau teh itu tidak beracun. Ketika didesak untuk menjelaskan bagaimana Dong Soo dapat membuktikan hal ini, Dong Soo tak menjawabnya, sebaliknya ia mengambil cawan teh Ratu, dan di dalamnya terlihat teh masih banyak. Dong Soo segera meminum sisa teh itu. Nah … ternyata ia tak apa-apa jadi teh itu tidak beracun …

Jin Ju beranjak meminggalkan gubuk tempatnya berlindung, masih berniat untuk melihat bagaimana keadaan ayahnya sekarang, ketika ia melihat bahwa Chun telah roboh tak sadarkan diri. Jin Ju ingat kalau Chun juga terpanah, tapi di lain pihak, Jin Ju juga tahu kalau Chun itu adalah seorang pembunuh gelap. Jin Ju memeriksa keadaan Chun dan menemukan norigae yang dibeli oleh Chun untuk Jin Ju. Pada akhirnya Jin Ju menjadi tidak tega hati meninggalkannya sedemikian rupa, apalagi mengingat kalau selama ini Chun merawatnya dengan penuh perhatian, jadi sekarang adalah gilirannya untuk merawat Chun sampai sehat kembali.

Tuan Hong mendapatkan laporan dari Tuan Kim mengenai peristiwa Ratu yang tidak sadarkan diri, dan bawahannya bertanya bukankah ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menyingkirkan sang Pangeran muda? Hong mencacinya karena sok tahu. Kemudian ia mendengar bahwa Gwang Taek sudah kembali dengan membawa muridnya. Saat ia mendengar kalau muridnya adalah Dong Soo, Tuan Hong menyetujui usul untuk mengawasinya secara dekat.

Ketika Tuan Kim pergi, Hong menghunuskan pedangnya pada anakbuahnya itu. Kelihatannya ginseng untuk Istana dikirim oleh Tuan Hong, dan setengahnya adalah ginseng palsu (juga disebut dengan ginseng Siberia). Sang bawahan itu memohon ampun. Sang bawahan diperintahkan ke dapur dan menghancurkan semua ginseng yang palsu. Mereka segera pergi berlari sementara Tuan Hong menggumamkan ancaman jahat terhadap Gwang Taek dan Dong Soo.

Photobucket

Para bangsawan berkumpul di hadapan Raja, bersikeras bahwa pingsannya Ratu jelaslah sebuah peristiwa yang menghebohkan dan pasti ini adalah sebuah rencana jahat sehingga harus diselidiki dengan tuntas. Tuan Hong mendesak bahwa setiap orang yang berkaitan dengan teh itu seharusnya diinterogasi. Raja bertanya apakah itu artinya Tuan Hong bermaksud menginterogasi Pangeran Yi San? Ketika Tuan Hong mau melanjutkan perkataannya, Raja memberitahu dia untuk menutup mulutnya, penyebabnya bukanlah teh, dan sudah dibuktikan sebelumnya. Raja kemudian bertanya pada Tuan Kim, yang mengiyakan bahwa perkataan Raja adalah benar.

Tapi bagaimanapun juga, diyakinkan bahwa tak ada racun di teh, pada bangsawan bersikeras bahwa dapur pasti telah melakukan kesalahan dan harus diselidiki. Dan Raja setuju unttk melakukannya. Saat para bangsawan meninggalkan pertemuan, Tuan Kim menghentikan  Tuan Hong untuk mengingatkannya bahwa karena semua ginseng untuk Istana datang dari Tuan Hong, ia tak akan memaafkan masalah apapun yang terjadi karena ginseng itu.

Photobucket

Anakbuah Tuan Hong melapor kalau mereka berhasil memasuki dapur Istana dan melenyapkan ginseng palsu itu tepat pada waktunya. Mereka juga telah membawa dayang yang membuatkan teh dan telah menyumpal mulutnya. Tuan Hong mengirim para pengawal untuk berjaga, kemudian bertanya pada dayang itu apa yang terjadi dengan teh itu. Dayang itu mengatakan bahwa hanya ginseng yang asli yang ia gunakan, dan ia benar-benar tak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Tuan Hong memberitahu dayang itu bahwa selama si dayang tutup mulut maka tidak akan ada masalah. Yeah .. tak ada masalah baginya karena satu-satunya cara untuk memastikan si dayang benar-benar menutup mulut adalah dengan membunuh si dayang itu. Tuan Hong memberi tanda pada pengawal pribadinya untuk melakukan itu. Tapi kemudian Tuan Hong bertanya-tanya apakah mungkin si dayang belum membersihkan segala sesuatunya dengan teliti, dan bertanya apakah sisa-sisa bahan sudah dibuang. Dayang itu tak dapat mengingatnya, jadi Tuan Hong menyuruh anakbuahnya untuk melepaskan dayang itu dan menyuruhnya pergi ke dapur untuk memastikan semuanya sudah dibersihkan.

Photobucket

Jin Ju mencoba agar Chun mau makan, dan justru berakhir dengan bercakap-cakap dengan Chun. Jin Ju memberitahu Chun kalau ia akan membayar kembali dua kali lipat atas kebaikan yang Chun tunjukkan padanya. Chun berterimakasih padanya dan Jin Ju akhirnya tidak tahan lagi, memberanikan diri untuk bertanya apa sebenarnya hubungan Chun dengan ibunya. Chun menjawab kalau ibunya ada di hatinya. Jin Ju bertanya mengapa Chun selalu tersenyum padanya, dan Chun memberitahu kalau Jin Ju sangat cantik. Jin Ju mendesah kesal karena ia teringat kalau Jin Ki juga memberitahu hal yang sama padanya.

Tuan Hong memanggil Dae Ung, tapi sebaliknya Un yang datang. Tuan Hong memberitahu Un bahwa beberapa ginseng di Istana adalah ginseng palsu. Dan ternyata ini juga menjadi masalah bagi Hoksa Chorong, karena merekalah yang membantu untuk membawanya ke Istana. Meskipun Hong mencoba untuk mengalihkan sedikit tanggungjawab kepada para pembunuh gelap, Un tak tahu bagaimana ia bisa melakukan apapun mengenai itu. Hong memerintahakn padanya untuk membunuh semua orang yang berkaitan dengan ginseng palsu itu.

Dae Ung mendapatkan sebuah daftar dari para pedagang yang telah bertransaksi ginseng palsu itu. Dae Ung memberikan beberapa halaman dan menyerahkannya pada Un untuk diurus oleh Un. Mereka memburu orang-orang yang ada di daftar itu, dan tiba-tiba Un menyadari bahwa Ji Sun mungkin juga telah bertransaksi ginseng palsu, dan ia bertanya apakah namanya ada di daftar. Ternyata Ji Sun memang benar telah membeli dalam jumlah yang sedikit, dan namanya ada di daftar Dae Ung.

PhotobucketPhotobucket

Ketika Jang Mi, Ji Sun, dan Mi So menyusuri jalanan, mereka diikuti oleh Dae Ung, yang berujar bahwa takdir telah membuat Ji Sun harus terlibat lagi dalam urusan seperti ini. Dae Ung memojokka mereka di sebuah bangunan kosong. Ji Sun mencoba untuk melakukan tawar-menawar untuk membiarkan Jang Mi dan Mi So bebas, karena hanya dirinya yang mereka inginkan, tapi kedua rekan wanitanya itu menolak pergi. Ketika Dae Ung akan bertindak untuk menyerang mereka, sebuah pedang tiba-tiba muncul mengancam lehernya.

Photobucket

Sa Mo berlari keluar ke halaman dan menemukan Dae Ung ada di sana dengan seorang berkedok muka di belakangnya. Sa Mo memberitahu mereka kalau ia tak tahu apa yang sedang terjadi, tapi teruskan saja dan bunuh Dae Ung karena orang itu memang layak untuk menerimanya. Dae Ung mulai terisak, dan Sa Mo kemudian menawarkan dirinya untuk melakukan itu. Orang bekedok itu (yang tentunya Un) merobohkan Dae Ung, dan meninggalkannya di tempat itu kemudian pergi.

Para pembunuh gelap, yang sebelumnya  telah dibuat tak berdaya oleh Un untuk sementara, bergabung dengan Dae Ung. Ketika Dae Ung mencoba untuk mengangkat tangannya, ia tak dapat melakukannya , ada sebuah jarum akupungtur yang masuk  di dalamnya. Para pembunuh gelap yang lain segera melarikan diri, meninggalkan Dae Ung sendirian di sana, ketika Dong Soo dan Gwang Taek datang. Ternyata kali ini Dong Soo lah yang melemparkan jarum akupungtur itu. Dia mengambil satu jarum lagi dari lengan bajunya dan menggunakannya di leher Dae Ung.

PhotobucketPhotobucket

Ketika Dae Ung mulai puling, ia dikepung oleh pihak Dong Soo. Sa Mo sekali lagi menawarkan diri untuk membunuhnya. Dong Soo mengatakan biarkan saja ia pergi, sekarang ia tak dapat melakukan apapun. Ketika Dae Ung dapat bergerak sedikit, Dong Soo menjelaskan kalau ia telah meninggalkan jarum tertanam di dalam tubuh Dae Ung, dan mulai sekarang, Dae Ung akan mengalami kesulitan bahkan hanya untuk mengangkat sebuah sendok, apalagi sebuah pedang. Un mengawasi semua ini dari atas pagar tembok halaman.

Sa Mo kemudian bertanya bagaimana Dong Soo tahu kalau teh itu tidak beracun. Sementara ia mengatakan bahwa Pangeran tidak mungkin bermaksud untuk meracuni mereka, ternyata Dong Soo juga mengujinya untuk melihat apakah teh itu beracun atau tidak … jadi dalam kenyataanya ia tak tahu teh itu beracun atau tidak .. hanya berbekal keyakinann saja … buset … Cho Rip muncul untuk melakukan kunjungan dan sangat senang melihat Dong Soo.

Sementara semua orang di luar, Ji tinggal di dalam, masih cemas dengan keadaan Jin Ju tapi tak ingin membiarkan orang lain tahu.

Pangeran dan ketiga pengawal pribadinya (tiga pemuda gunung) juga muncul. Cho Rip memiliki sedikit penjelasan untuk diberitahukan mengenai ginseng. Dia  sebelumnya telah pergi ke gudang bahan obat Istana  untuk menyelidiki ginseng dan ditunjukkan apa saja yang ada di sana. Cho Rip kemudian mengambil sebuah guci sebagai contoh. Ketika ia kembali lagi ke sana untuk mengajukan pertanyaan, ia secara tak sengaja mengejutkan seorang dayang, yang menjatuhkan guci yang satu ini, dan menunjukkan kedua guci itu pada mereka. Ji Sun memeriksa isi kedua guci itu.

Photobucket

Sementara itu, Hong Sa Hae berhasil pulang ke rumah, diikuti oleh Un. Ah! Kelihatannya perahu militer bukan hanya digunakan untuk melakukan penyelundupan, tapi menyelundupkan ginseng palsu! Sekarang pasokan ginseng palsu  itu ada di tangan para pengawal yang telah memeriksa tempat kejadian. Keluarga Hong akan berada dalam masalah yang SANGAT BESAR jika ini terungkap, karena akan dituduh sebagai pengkhianatan dan 3 generasi keluarga akan dilenyapkan …. ah ironis sekali …

Di kediaman Sa Mo, Ji Sun mengatakan bahwa satu guci itu berisikan ginseng palsu dan satunya lagi adalah yang asli, yang merupakan varietas yang disukai Pangeran. Bagaimanapun juga, Ji Sun menyatakan bahwa ginseng palsu pun tidaklah mengandung racun, jadi tidak mungkin meracuni Ratu kalaupun itu ada di dalam teh. Pangeran mengatakan bahwa faksi Noron akan mencoba untuk menyematkan kesalahan ini padanya tak peduli apapun juga, karena ialah orang yang menuangkan teh itu. Jadi kebenaran yang sesungguhnya harus diungkap!

Photobucket

Dong Soo mengajukan diri dengan sukarela untuk menyelidiki masalah ini. Pangeran setuju dan mengangkatnya sebagai seorang prajurit tingkat rendah, yang akan memberikan keleluasaan yang ia perlukan. Dong Soo menerima posisi itu dan juga pedang sebagai tanda pengangkatannya …

Created by:
http://just1-glacial.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment

 

Glacial Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review