11.12.2011

Warrior Baek Dong Soo – Episode 16

Posted by Natasya widarta at 7:26:00 PM
Dong Soo  berlatih di bawah bimbingan Gwang Tae. Ketika Dong Soo berlutut dan bersumpah untuk berusaha dengan keras sampai ia bisa melebihi gurunya dalam semua seni bela diri, di ajuga diberikan sebuah bahan mentah untuk membuat pedangnya sendiri.

Di Hoksa Chorong, Un juga sedang meningkatkan kemampuannya, tapi Chun masih berkeliling negeri ke seluruh pelosok Joseon, jadi bagi Un, itu artinya kalau dia belajar seorang diri tanpa bimbingan guru.

PhotobucketPhotobucket

Raja telah membebastugaskan para pengawal Pangeran muda bekas pengawal ayahnya, jadi mereka segera menuju ke rumah Sa Mo untuk minum-minum. Mereka sangat cemas mengenai siapa yang akan menggantikan mereka, terutama karena Gwang Taek sekarang keluar kota, entah kapan kembali. Sa Mo kemudian memberitahu ketiga pemuda dari kamp gunung bahwa mereka harus terus berlatih sampai mereka bisa menjadi Pengawal Pangeran Yi San. Mi So, terpujilah hatinya, juga bersikeras untuk berlatih.
Sedihnya, kedua bekas pengawal memutuskan kalau mereka seharusnya berusaha untuk mengambil nyawa Tuan Hong, yang saat itu memang ssedang menantikan kedatangan mereka. Ketika keduanya menyadari kalau mereka tak akan mampu melakukan usaha mereka dan berusaha melarikan diri, Un muncul dan membunuh mereka karena mereka berusaha melakukan usaha terakhir untuk membunuh Tuan Hong.
Sedikit kilas balik …

Tuan Hong ternyata menggunakan keberadaan Ji Sun, yang memulai sebuah kelompong perdagangan, untuk memeras Un dengan memberitahu Un bahwa ia bisa saja meruntuhkan usaha Ji Sun hanya dengan sepatah kata. Un akhirnya setuju untuk melindumgi Tuan HOng dengan imbalan Ji Sun tak akan diusik oleh Tuan Hong.

Kembali ke Hoksa Chorong, Un mengingat dengan penuh frustasi, bahwa banyak orang dengan bermacam-macam maksud, memberitahu dia mengenai apakah ia memiliki nafsu pembunuhan atau tidak dalam hatinya. Ji menghampirinya dan memberitahu bahwa ia dapat memberitahu kalau Un membunuh karena dipengaruhi oleh hatinya. Ji memberinya petuah bahwa ini adalah jalan kematian bagi seorang pembunuh gelap. Bahwa dikuasai oleh hatinya daripada membunuh dengan dingin adalah jalan menuju kehancuran. Un menyahut kalau ia telah membuang hatinya sudah lama … olala .. pengulangan perkataan Chun …

PhotobucketPhotobucket

Dong Soo masih berlatih dengan giat di bawah bimbingan dari Gwang Taek.

PhotobucketPhotobucket

Jin Ju kembali dengan membawa banyak sekali topi-topi bulu. Ia memberitahu Ji Sun bahwa ia telah menawar dengan susah payan dan mendapatkan semuanya lebih murah. Ketika Jin Ju pergi, 2 orang jahat mengendap-endap di luar, dan mulai bergerak menuju Ji Sun, jelaslah tidak berniat baik. Tapi Un juga sedang mengawasi di luar, dan sebelum para penjahat itu sempat masuk ke dalam, Un menghajar mereka sampai pingsan. Ji Sun melihat Un, dan Un pergi tanpa mengatakan sepatah katapun, tapi Ji Sun memberitahu Sa Mo bahwa Un melindungi mereka.

Karena kelihatannya kelompok dagang Ji Sun mengundang para pencuri dan penjahat, Jin Ki menawarkan bantuannya dengan mengutus pada bandit bawahannya sebagai para pengawal. Ji Sun meminta Jin Ki dan Sa Mo untuk bergabung dalam kelompong pedagangnya, karena sekarang kelihatannya berbalik menjadi banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan. Jadi Jin Ki memberitahu Jin Ju agar tetap bersama dengan Ji Sun dan membantunya. Jin Ju setuju sebelum menyadari apa yang sebenarnya ia setujui itu.

Photobucket

Topi-topi bulu itu ternyata menjadi barang yang sangat populer, dan mereka mulai menemukan penjualan terus meningkat dan pesanan sangat banyak, terutama karena Jin Ju lah yang menjadi ‘saleslady’. Ji Sun memutuskan untuk mengembangkan usaha mereka ke pasar ginseng. Ada permintaan yang besar untuk ginseng. Jin Ju memberitahu mereka bahwa meskipun kompetisinya sangat ketat, tapi ada peluang kecil yang bagus yang masih tersisa. Hubungan antara Qing dan Jepang dalam situasi yang tegang sekarang dan Joseon ada di tengah-tengah berdagang dengan keduanya, juga menjadi jalan tengah bagi perdagangan kedua negara. Menjual ginseng di Jepang ditukar dengan koin perak, yang digunakan untuk membayar pajak di Qing. Menjual ginseng di Qing ditukar dengan koin emas, yang digunakan untuk membeli topi-topi bulu untuk dijual di Joseon dan Jepang. Singkatnya, mereka berencana untuk berdagang ginseng di Qing dan Jepang, menggunakan hasilnya untuk berdagang topi bulu yang akan dijual di Joseon dan Jepang.

Jadi sekarang para bandit berubah profesi menjadi pedagang, dan sebuah bisnis besar terlahir! JinJu dan para bandit kelihatannya yang melakukan semua pekerjaan kaki alias yang berkeliling untuk berdagang di sana sini … sementara Jin Ki, Sa Mo, dan Ji Sun tetap di Joseon mengatur penjualan dan pemasaran.
Un terus mengawasi Ji Sun. Dan tak disangka kalau Un bisa mendapatkan kembali penjepit rambut Ji Sun yang telah ditukarkan Ji Sun beberapa waktu lalui demi topi bulu pertamanya …. eeeeeeewwww.

PhotobucketPhotobucket

Dong Soo dalam pelatihannya teringat Un pernah membuatnya tak bergerak dengan ilmu akupungtur, jadi ia juga memutuskan untuk mempelajari bidang itu dan beberapa hal lainnya yang mungkin berguna nanti.
Di tempat lain, Un juga berlatih keras dan melakukan latihan yang sama dengan yang dilakukan oleh Dong Soo tapi sedikit berbeda dalam caranya berlatih.

Photobucket

3 Tahun berlalu …
Sebuah perahu berlabuh, dan dari dalamnya turun 2 orang, seorang telah kita kenal yakni si Dae Ung, yang sekarang membawa seorang baru. Mereka datang untuk mengambil alih Hoksa Chorong, dan orang baru itu, Chang Ryang, akan diangkat menjadi Chun yang baru.

Dae Ung sampai di markas Hoksa Chorong dan memanggil keluar Chun. Dia tertegun saat melihat Un yang keluar, dan bertanya pada Un di mana Chun. Un memberitahu kalau Chun telah pergi dan sekarang yang bertanggungjawab di sini adalah Un, yang membuat Dae Ung geli. Ji juga keluar menemui mereka.  Dae Un kemudian menyatakan bahwa atas perintah Kaisar, Chun yang baru adalah Chang Ryang.

Photobucket

Chang berjalan masuk dan para pembunuh gelap yang lain tak tahu harus bertindak bagaimana dengan insiden ini. Mereka menunggu apa yang akan dilakukan pimpinan mereka, dan setelah sejenak, Un berlutuk di hadapan Chang. Yang lain segera menyusul.

Ketika Un dan Ji duduk, Dae Ung berpikir dengan puas bahwa ia akhirnya ia kembali pulang ke rumah. Dia bertanya kemana perginya Chun, dan Ji serta Un mengabaikannya. Dae Ung kemudian ingatk kalau Chun mendapatkan gulungannya yang berisi daftar para ahli bela diri dan petarung, dan sekarang mungkin ia sedang keluar untuk memburu mereka.

PhotobucketPhotobucket

Dan akhirnya kembali ke Chun, dia sekarang ada di tepi sungai, membersihkan diri setelah bertarung, ketika tiba-tiba ia mendengar derap kuda. Seorang penantang telah datang mencarinya. Chun memanahnya, orang itu jatuh dari kudanya tercebur ke dalam air. Dan di jembatan dekat tempat itu, Kim Hong Do melukis adegan itu.

Di tempatnya bermalam, Chun memakan daging yang telah ia buru dan minum minuman keras.

Keberadaan Chun menarik perhatian dari 3 orang pira, yang menunggunya sampai mabuk dan dengan bodohnya mengira bahwa Chun yang mabuk adalah target yang mudah. Sedikit yang mereka tahu bahwa Chun tak pernah sepenuhnya mabuk dan sangat berbahaya saat seperti itu. Satu orang menyatakan bahwa dengan membunuh Chun maka ia akan menjadi termashyur.Yea .. yea .. yea, dan dengan dibantai kau menjadi korban lain oleh pedangnya …. Chun keren banget ….

Sementara itu, Tuan Hong sedang menikmati makanan enak dengan dilayani oleh seorang gisaeng bersama dengan ayah sang Ratu, ketika Daeu Ung muncul dan mngucapkan sesumbarnya. Setelah Dae Ung keluar, Tuan Hong harus menjelaskan pada ayah Ratu siapa sebenarnya orang idiot kasar itu, dan apa yang sedang terjadi. Hong mengatakan kalau ia menggunakan orang itu sebagai seroang bawahan yang “membersihkan” beberapa hal.

PhotobucketPhotobucket

Nah sekarang waktunya hasil Ujian Negara diumumkan! Ketiga pemuda dari kamp gunung berhasil lulus ujian militer dengan nilai yang cukup untuk menjadi pengawal, dan Cho Rip juga ada di sana, tapi ketiganya tak berhenti untuk berbicara dengannya karena mereka tidak melihat nama Yang Cho Rip di daftar nama yang lulus, jadi mereka kira ia tidak lulus. Tapi sang pelukis, Hong Do, yang banyak keluyuran ke mana-mana, menyadari bahwa nama Cho Rip yang sebenarnya adalah Hong Guk Yeong dan ada di daftar tersebut, lulus dalam ujian pemerintahan.

Petang itu, ketika para pemuda itu berpesta di rumah Sa Mo untuk merayakan kelulusan mereka, Hong Do muncul dan juga mengumumkan kalau dirinya juga lulus dari ujian seni, dan memberitahu mereka bahwa Cho Rip juga lulus dengan nama aslinya. Sa Mo harus menjelaskan pada mereka bahwa ia tahu identitas dari Cho Rip yang sebenarnya, tapi merahasiakannya sehingga mereka tetap memperlakukannya sama seperti yang lain.

PhotobucketPhotobucket

Kembali pada Dong Soo, yang akhirnya berhasil menyelesaikan pedangnya. Dia tak saja berhasil mendapatkan pedang miliknya sendiri, tapi berhasil menandingi dan juga akhirnya mengalahkan Gwang taek. Dan kemudian hampir bersamaan, tampak Dong Soo dan Un di tempat mereka masing-masing melakukan sebuah latihan di mana mereka menggerakkan pedangnya untuk membelah daun cemara yang berbentuk seperti jarum yang berjatuhan di hutan, tapi Dong Soo menyelesaikannya dengan lebih cermat, seekor capung dan sebuah daun menempel di pedangnya.

PhotobucketPhotobucket

Ketiga pemuda dari kamp Gunung diangkat menjadi pengawal dari Pangeran Yi San. Mereka pergi mengunjungi perpustakaan Istana dan bertemu dengan Cho Rip di sana sedang belajar. Mulai sekarang aku akan memanggilnya Guk Yeong saja. Pangeran bertanya mengenai Syair Klasik, salah satu dari Klasik dari Konfusius.

Pangeran Yi San kebetulan bertemu dengan Tuan Hong (dengan anak dan keponakannya) dalam perjalanannya keluar dari Perpustakaan. Dan sementara Tuan Hong bermanis-manis muka memuji ketekunan Pangeran dalam belajar, dia juga terkekeh dalam hati ketika melihat buku yang sedang dibaca oleh Pangeran Yi San.

Photobucket

Yi San mengunjungi Raja, yang bertanya mengenai kesehatan sang Pangeran. Yi San berterima kasih pada Raja untuk teh ginseng yang membantunya pulih lebih cepat, dan mereka segera membicaraka pelajaran Yi San. Ratu, mungkin sebelumnya telah diberitahu oleh Tuan Hong, bertanya apa yang sedang Pangeran pelajari. Pangeran menjawab kalau ia sedang mempelajari Syair Klasik … Uh oh … kelihatannya sang Raja telah melarang siapapun untuk mempelajari buku ini, dan meminta buku kopiannya agar diambil dari ruangan Pangeran.

Ah .. tapi sebaliknya, sang Raja justru tampak sangat senang! Dan kelihatannya ia melarang buku itu untuk dipelajari karena bagian yang membahas cinta orangtua. Tapi ternyata, sang Pangeran sedang membaca versi yang sudah diedit dimana bagian itu sudah dihapus! Yang sebenarnya dilakukan oleh Guk Yeong, yang berpikiran jauh ke depan dan membuat sang Pangeran terlepas dari masalah, membuat Pangeran sangat berterimakasih padanya.

Gwang Taek masih memiliki pelajaran terakhir bagi Dong Soo, bagaimana membelah sebuah pohon dengan pedangnya … pada pokoknya ia mengajarkan bagaimana menggunakan secara tepat kekuatan diri. Dan dalam hal yang sangat bertentangan sama sekali dengan yang Ji ajarkan pada Un, Gwang Taek memberitahu Dong Soo bahwa pedang SEHARUSNYA digerakkan dengan HATI.

Photobucket

Chun berhasil melacak Jang Tae San, sang pemburu buronan, yang menggunakan senjata rantai dengan bola berduri. Chun berduel dengannya dan pertarungan yang kali ini membutuhkan usaha yang lebih dari Chun untuk dapat mengalahkan Jang Tae San. Setelah pertarungan itu, mereka duduk untuk minum-minum.

Photobucket

Para pemuda gunung membawa Yi San untuk berkunjung ke kediaman Sa Mo. Pangeran ingin tahu ke mana Gwang Taek pergi, dan Sa Mo menjawab bahwa meskipun dirinya mengetahui di mana Gwang Taek, tapi ia tak dapat benar-benar menghubunginya. Kelihatannya yang benar-benar inign menemui Gwang Taek adalah Raja, jadi Sa Mo berjanji untuk mencoba mengirimkan pesan pada Gwang Taek. Saat Pangeran keluar, ia melihat Ji sun, yang sangat terkejut dan merinding melihat sang Pangeran karena teringat dengan ayahnya, Pangeran Sado.

Ji Sun sekarang memiliki sebuah proyek baru dalam rencananya, menanam ginseng! Dia memiliki benihnya dan akan menanam beberapa untuk menguji beberapa macam varietas ginseng. Jin Ju masuk ke dalam ruangan dan mendapati Ji Sun. Jin Ju kemudian meminta Ji Sun agar menerangkan beberapa ginseng yang ada. Ji Sun segera beralih seakan-akan menjadi gadis SPG … dengan senang hati memberitahu kalau ginseng sebenarnya bukanlah tumbuhan lokal dan ia tidak begitu bagus dalam mengidentifikasikan varietas beberapa ginseng tapi untuk menjual ginseng maka mereka membutuhkan ijin resmi dan untuk mendapatkan ijin itu sangat sulit. Mengerti?

Dihadapkan sebuah akar ginseng yang secara khusus disimpan dalam sebuah kotak, Ji Sun mengidentifikasinya sebagai ginseng merah (yang mana akar ginseng itu telah mengalami proses sedemikian rupa sehingga akarnya menjadi merah) Ji Sun menyatakan bahwa Jin Ju lah yang membawakan ginseng merah itu yang sebenarnya sulit untuk dibuat.

Photobucket

Chun mengeluarkan daftar namanya dan mencoret nama Jang Tae San, yang pada itu juga melihat daftar nama itu dan membacanya, kemudian Tae San keberatan dengan daftar itu. Dia katakan bahwa daftar itu menuliskan kalau ia setara dengan Hwang Jin Ki dan itu tidaklah benar. Chun bertanya apakah Tae San mengenal Jin Ki, dan Tae San menyahut kalau ia adalah pemburu hadiah, tentu saja ia tahu siapa itu Jin Ki, yang mana ada hadiah besar bagi kepalanya. Chun bertanya lagi mengapa ia tak pernah berusaha untuk menangkap Jin Ki? Tae San menjawab kalau ia pernah mencobanya tapi Jin Ki mengalahkannya jadi ia menyerah. Dia menempatkan kemampuan Jin Ki mungkin setara dengan Chun. Hah! Chun kemudian mengingat kalau sang Kapten (yang sudah mati dikhianati Dae Ung) juga telah memberitahunya bahwa Jin Ki memang kehilangan kegesitannya tapi mendapatkan kekuatan. Tentu saja sekarang kita tahu siapa yang akan diburu oleh Chun selanjutnya …

Ah … tapi seseorang telah mendengar percakapan mereka dan melaporkannya pada  Dae Ung yang sedang di markas Hoksa Chorong, dan sedang duduk bersama dengan Chang, Un, dan Ji. Dae Ung bertanya apakah ada orang yang punya masalah dengan ini? Aturan untuk menjadi seorang Chun, kau harus membunuh orang yang duduk di kursi itu. Dia juga mengingatkan kalau ayah Ji telah dibunuh oleh Chun. Jadi apa yang seharusnya terjadi, terjadilah!

Photobucket

Dae Ung dan Chang keluar untuk melacak keberadaan Chun, sementara Ji mengingatkan mereka bahwa meskipun ia tak akan keberatan dengan usaha mereka itu, tapi itu adalah suatu pekerjaan yang mustahil dilakukan. Dae Ung menjawab bahwa dirinya akan ada di pihak pemenang, dan Chun akan mati. Un pergi bersama mereka, sementara Ji tetap tinggal.

Photobucket

Dae Ung melapor pada Hong, yang mengatakan kalau ia pikir Jin Ki sudah mati. Dae Ung menyatakan bahwa Jin Ki masih hidup, membuat Tuan Hong sangat marah pada Ji karena telah mengatakan ia telah mati. Dae Ung megnatakan kalau pada kenyataannya, Ji lah satu-satunya orang yang tahu di mana keberadaan Jin Ki. (Tidak sepenuhnya benar karena Un juga tahu, tapi karena Un tidak mengatakannya maka Dae Ung tidak tahu itu.) Hong menawarkan bantuannya pada Dae Ung untuk menggunakan pasukan untuk membantunya menangkap Jin Ki. Dae Ung menduga kalau Ji mendengar mereka sedang memburunya, maka Ji akan memimpin mereka pada Jin Ki berusaha untuk memperingatkannya. Dan sedihnya, itulah yang terjadi.

Photobucket

Ji pergi menemui Jin Ki dan memberitahunya bahwa Chun keluar memburunya, dan juga Dae Un dan Chang juga sedang mengejar dirinya dan juga Chun, mungkin dengan pasukan sebagai bantuan. Ji memberitahu Jin Ki untuk membawa Jin Ju dan melarikan diri, tapi Jin Ki menolaknya. Ji bersikeras aklau Jin Ju seharusnya dibawa ke tempat yang aman, dan berkata kalau ia akan melakukan itu. Bersamaan dengan itu, Chun datang, berteriak memanggil Jin Ki. Jin Ki memberitahu Ji agar tetap tinggal di dalam, ia akan keluar dan mengirim Jin Ju pada Ji.

Photobucket

Chun dan Jin Ki saling berbasa basi, sementara Jin Ki mencoba menyuruh Jin Ju untuk masuk. Chun berkata kalau ia masih belum memutuskan akan bertarung dengan Jin Ki sampai akhirnya ia dengar betapa sekarang Jin Ki menjadi lebih kuat daripada sebelumnya, jadi ia kemari untuk menguji kebenaran cerita itu. Ah kalau begitu apa yang akan kau lakukan? Jin Ki meminta maaf, dan Chun mengatakan, Oh biarlah, kita akan lihat dan biarlah demikan!

Photobucket

Jin Ki menunggu sampai Jin Ju masuk ke dalam, dan ketika ia melakukannya, Ji memutuskan untuk menghentikan pertarungan itu. Ia keluar untuk menghadapi Chun, yang bertanya mengapa Ji ada di sini dan Ji memberitahunya untuk berhenti. Jin Ju yang melihat ibunya keluar juga mengikutinya keluar.  Chun mengatakan kalau Ji tahu ia tidak bisa melakukan itu. Ji memberitahunya bahwa Chang telah datang dari Qing. Chun menyadari kalau Dae Ung dan Chang pasti sedang mencari dirinya. Ji mengingatkannya bahwa mereka akan segera sampai di sini segera.

Tapi Chun tak peduli. Ia telah datang sedemikian jauh dan akan terus maju ke depan.

Photobucket

Jin Ki meminta Jin Ju untuk kembali ke dalam, dan ketika Jin Ju mengajukan keberatannya, Jin Ki memberitahunya bahwa tak peduli apapun yang terjadi, Jin Ju tak boleh memikirkan untuk membalaskan dendam!
Photobucket

Gwang Taek dan Dong Soo menyusuri jalan, menuju kembali ke kota. Pada persimpangan jalan kecil, Dong Soo dengan sopan meminta untuk berpisah sementara. Gwang Taek setuju dan memberitahunya untuk tidak lama-lama. Dong Soo memberi hormat kemudian melangkah pergi ke jalannya sendiri, dan sangat cemat melihat begitu banyak prajurit pemerintah bergerak di jalan yang sama.

Selanjutnya, Chang, Un, Dae Ung, dan para pembunuh gelap juga sedang menuju ke sebuah jalan. Jadi mereka semua berkumpul di markas bandit. Dae Ung dengan sedikit memuakkan memberitahu Un untuk membunuh Chun setelah mereka menyelesaikan Jin Ki. Dan ini kupikir aneh, karena ada aturan sebelumnya bahwa yang membunuh Chun nantinya  yang akan menjadi Chun selanjutnya, atau itu taktik dari Dae Ung agar nantinya Chang Ryang membunuh Un demi mendapatkan posisi Pimpinan Hoksa Chorong yang sebenarnya?

Photobucket

Jin Ki dan Chun sedang bertarung, dan para pembunuh gelap telah ada di posisi mereka, mengepung markas itu. Ketika Jin Ki terpojok dan dalam posisi di mana Chun dapat membereskannya, banyak panah dilepaskan ke arah mereka, dan mereka berdua segera mulai mempertahankan diri dari serbuan panah itu. Beberapa bandit terjatuh, sementara Chun dan Jin Ki berhasil mengelakkan panah-panah itu.

Jin Ki terkena panah di pahanya, dan Jin Ju yang melihatnya dari dalam rumah segera menyerbu keluar ke arah Jin Ki. Ketika sebuah anak panah terarah pada Jin Ju dan tak ada waktu memperingatkannya, Ji segera melompat di depan anaknya dan menghadang laju panah itu dengan punggungnya. Panah menancap di punggung Ji.

Photobucket

Jin Ju terkejut dan berteriak memanggil-manggil ibunya, bahkan meskipun Ji meyakinkannya kalau ia tak apa-apa, ibunya tak apa-apa. Dae Ung sangat terkejut mendengar Ji dipanggil sebagai “ibu”. Chun juga tampak tak menyangkanya, dan segera berlari pada Ji dan Jin Ju, bertanya mengapa Jin Ju memanggil Ji “ibu”?. Chun mendesak Jin Ju dan  ingin tahu apakah Jin Ju memang memanggil Ji “ibu”? Jin Ju hanya bisa mengangguk.

Photobucket

Chang bertanya pada Dae Ung apakah orang itu Chun dan diberitahu kalau itu memang dia. Chang mengambil sebuah panah dan melemparkannya pada Chun seperti mengunakan sebuah busur. Panah itu menancap di punggung Chun, dan ketika ia menangkap yang kedua, Chun memberitahu Jin Ju untuk membawa Ji masuk ke dalam rumah. Chun melindungi jalan mundur mereka.

Para pembunuh gelap maju ke depan, dan Chun memberi salam pada Un, dan menyetujui kalau Un bertindak dengan sepantasnya. Dae Ung, di lain pihak, dihinanya, Chun menawarkan pada Dae Ung untuk membunuh Dae Ung sekali lagi. Dae Ung mengatakan akalu dia tak hanya membawa pasukan untuk membunuh Chun, tapi juga Chang.

Photobucket

Chun dan Chang bertarung, dan setelah memandang ke sekelilingnya, Chun segera mundur ke dalam rumah.

Dae Ung mendekati Jin Ki dan memberitahunya untuk bertarung, juga ia memberitahu Un untuk menjadi orang yang membunuh Jin Ki. Jin Ki bangun dan memberitahu Un bahwa Un benar-benar menjadi seorang monster mengerikan. Un menjawab kalau ia hanya mengikuti takdirnya. Mereka menghunus pedang masing-masing.

Sementara itu, Jin Ju berhasil membantu Ji masuk ke rumah. Mereka diikuti oleh beberapa pembunuh gelap, dan alasan mengapa Chun mundur menjadi lebih jelas sekarang, ketika ia melindungi bagian belakang mereka berdua untuk memastikan keduanya selamat.

Ji mendesak Jin Ju untuk keluar, tapi Jin Ju menolak pergi tanpa ibunya. Chun menghadang para penguntit mereka dan menyerbu ke arah mereka, melemparkan mereka ke samping, dan menjatuhkan mereka.
Ketika ia berhasil mendekati Ji dan Jin Ju, Ji memintanya untuk menyelamatkan Jin Ju. Dengan satu anggukan tegas, ia segera meraih Jin Ju yang protes dan melemparkannya keluar melalui pintu belakang, memberitahu Jin Ju bahwa ia akan melindungi ibunya, jadi ia harus melarikan diri selagi sempat.

PhotobucketPhotobucket

Chun mencabut panah dari punggung Ji dan mencoba membangunkannya, memberitahu Ji bahwa ia tak dapat hidupu jika Ji mati. Tapi Ji memohonnya untuk menyelamatkan Jin Ju, dalam keputusasaannya, Ji mencekal Chun dan memberitahunya bahwa Jin Ju adalah anak gadis Chun
Dengan tubuh yang mengejang tertegun, ia bertanya pada Ji apa yang barusan ia katakan. Ji mengulangi perkataannya, bahwa Jin Ju adalah anak gadis Chun … Waaaaa ..

0 comments:

Post a Comment

 

Glacial Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review