11.12.2011

Warrior Baek Dong Soo – Episode 15

Posted by Natasya widarta at 5:57:00 PM
Dong Soo bertarung dengan para pembunuh gelap untuk mencari jalan melalui mereka dan mendekat pada Ji Sun di ujung dermaga.Tapi sementara ia bertarung, ia dan Ji Sun meneruskan perdebatan mereka mengenai takdir. Ji Sun ingin tahu apakah dirinya bisa mempercayai kalau takdirnya bisa dirubah, dan apakah ia bisa percaya pada Dong Soo. Dong Soo memberitahu bahwa dari semua hal, yang harus Ji Sun lakukan hanyalah mundur selangkah dari jalan itu. Dong Soo akhirnya berhasil mendekati Ji Sun, mencekal tangannya dan mereka mulai berbalik menuju ke arah pangkal dermaga.

PhotobucketPhotobucket

Sang utusan memerintahkan para penjaga untuk menyerang Dong Soo, tapi Un memerintahkan mereka untuk tetap diam. Un sendiri yang akan menghadapi Dong Soo. Berhadapan satu sama lain, Un dan Dong Soo memberikan salam pada satu sama lain dengan campuran lega dan juga waspada. Setelah basa basi, Dong Soo memberitahu Ji Sun untuk melarikan diri, sementara ia mulai bertarung melawan Un.
Beberapa orang juga datang di tempat itu untuk menyaksikan pertarungan ini, termasuk Jin Ju dan pelukis Kim Hong Do. Dong Soo sebenarnya berhasil melakukan serangan pertamanya, menggores pipi Un. Ketika pertarungan mereka berlanjut, Un mendapatkan kesempatan untuk membunuh Dong Soo, tapi tak dapat melakukannya. Dong Soo kemudian memberitahu Un bahwa ini adalah diri Un yang sebenarnya, bahwa ia tak dapat menjadi seorang pembunuh gelap yang seutuhnya.  Dong Soo mengatakan bahwa ia tahu kalau dirinya adalah petarung yang lemah, tapi tak seperti Un yang berpikir bahwa takdirnya adalah menjadi seorang pembunuh, Dong Soo tak percaya dengan takdir.

Photobucket

Namun demikian, selain membujuk Un kembali dari sisi gelapnya, Dong Soo juga mengatakan kalau Un tak ingin melanjutkan pertarungan ini, dan Dong Soo bisa merasakan itu. Ketika mereka terpisah, Gwang Taek dan Sa Mo muncul. Gwang Taek memberitahu mereka berdua untuk berhenti bertarung sementara ia dan Sa Mo turun ke ujung dermaga. Gwang Taek dengan muram menghunus pedangnya dan mengarahkannya ke Dae Ung, yang memberitahunya bahwa Gwang Taek bertindak terlalu gegabah, dan menunjuk ke dermaga terdekat di mana 2 pembunuh gelap telah menangkap Ji Sun dan sedang mengancamnya dengan pedang di leher.

PhotobucketPhotobucket

Kemudian Dae Ung melambaikan buku pada Gwang Taek dan mengejeknya beberapa kali. Pada saat itulah, sebuah panah api menancap di buku, dan Dae Ung menjatuhkannya. Jin Ju memanah sebatang panah api lagi sehingga menancap di buku kemudian buku itu mulai terbakar.

Di lain sisi, Cho Rip sampai di dermaga yang lain dan mengalahkan ke dua pembunuh gelap dan berhasil membebaskan Ji Sun …. #seeeeeeeeppppp !!!

Dae Ung memerintahkan para pengawal  untuk menyerang, dan ketika mereka mulai mengepung dan bersiap untuk bertempur, Dong Soo memberitahu mereka untuk menghentikan ini.

Di markas Hoksa Chorong, Chun dan Ji bercakap-cakap. Chun memutuskan untuk melakukan perjalanan. Sekarang karena Rencana telah ditemukan dan telah dikirimkan, tugaskan di sini sudah selesai.

Jadi sekarang ia memberi dirinya sendiri sebuah tugas. Ia akan mengambil daftar dari para ahli bela diri dan petarung kemudian pergi keluar dan berduel dengan mereka, satu lawan satu. Dia menghitung kalau itu akan membutuhkan waktu paling tidak setahun, dan di antara daftar itu nama Gwang Taek adalah yang tertulis di paling akhir. Chun bertanya apakah Ji ingin pergi bersama dengannya, lalu memberitahu Ji untuk melakukan apapun yang ia mau.

Kembali ke dermaga, semua pihak yang terkait sekarang sudah ada di dermaga di dekat perahu. Dong Soo mengatakan kalau segala sesuatunya tak bisa dibiarkan terjadi seperti ini, atau semuanya akan terulang kembali. Dong Soo kemudian mengambil sebuah obor, dan bertanya pada Ji Sun apakah ia ingin mengubah takdirnya. Ji Sun mengangguk. Dong Soo memberitahunya bahwa itu akan sangat sakit, cukup untuk membuatnya ingin mati saja.

PhotobucketPhotobucket

Dong Soo berteriak pada mereka semua untuk menyaksikan ini dengan seksama, bahwa ia menghancurkan Rencana. Dan dengan itu, Dong Soo memberitahu Ji Sun kalau tidak ada cara lain, dan bertanya apakah mereka akan melanjutkan ini. Ji Sun mengangguk, dan berbalik. Setelah memberitahu semua orang bahwa ini akan menghancurkan takdir dan membuktikan bahwa semuanya itu mungkin, Dong Soo membakar punggung Ji Sun dengan obor di tangannya, menghancurkan tato di punggung Ji Sun.

Akhirnya, Dong Soo menjatuhkan obor itu dan menangkap tubuh Ji Sun yang roboh. Dae Un dan sang utusan segera mundur ke perahu dan berlayar melarikan diri.

Photobucket

Petang itu, semua orang berkumpul menunggu, sementara Gu Hyang si gisaeng merawat luka bakar di punggung Ji Sun. Sa Mo menemui Un dan bertanya padanya bagaimana ia bisa menjadi seorang pembunuh gelap? Gwang Taek menghentikan Sa Mo dan sebaliknya, ia bertnaya kapan Un bergabung dengan Hoksa Chorong? Un tak menjawabnya, pertanyaan itu membawanya kembali ke malam untuk pertama kalinya ia mengikuti Chun yang berkuda. Gwang Taek memberitahunya untuk pergi. Sa Mo keberatan kalau mereka meninggalkan Un seperti ini sekaragn, maka Un tak akan pernah bisa meninggalkan Hoksa Chorong. Tapi Gwang Taek menatap pada Un dan memberitahunya bahwa Un seharusnya sudah mempelajari kalau ia masih dapat mengubah takdirnya.

Ketika Un beranjak pergi, Dong Soo menghentikannya dan memberitahu Un bahwa ini akan menjadi terakhir kalinya ia kalah pada Un. Un setuju kalau itu mungkin saja. Dong Soo bertanya padanya apakah mungkin baginya untuk kembali. Dong Soo mengatakan kalau ia akan menunggu Un. Un berterimakasih padanya dan menghela kudanya pergi.

Un mengingat beberapa kenangan yang ia alami bersama-sama dengan Dong Soo dan yang lainnya, kemudian suara hati Un menggemakan bahwa ia berharap kalau ia masih dapat kembali lagi.

Photobucket

Kembali ke markas Hoksa Chorong, Un menjadi panik ketika mendapat tahu dari Ji kalau Chun sudah pergi. Jadi sekarang Un yang mengambil alih pimpinan dari Hoksa Chorong, kata Ji. Ketika Un memprotes kalau Ji masih ada di sini, Ji mengatakan bahwa sejak dari Un datang, Chun sudah bermaksud agar Un yang menjadi penerusnya. Dan bukan hanya itu, jika Un mencoba untuk meninggalkan Hoksa Chorong, maka semua para pembunuh gelap akan memburu Un dan membunuhnya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Un adalah menjadi Chun yang selanjutnya.

Untuk sejenak Un menyadari bahwa tak ada jalan kembali baginya di situasi seperti ini.

Photobucket

Jin Ju mengambil alli perawatan Ji Sun, dan Dong Soo mampir untuk berterimakasih pada Jin Ju atas bantuannya. Jin Ju merasa malu ketika Dong Soo menyadari kalau Jin Ju ternyata juga terluka bakar karena panah apinya sendiri. Dong Soo merawat luka bakarnya itu, dan memberitahu Jin Ju untuk mengatakan kalau lukanya itu sakit atau itu tak akan membaik. Suara hati Ji Sun mengatakan bahwa itu sakit, tapi karena Dong Soo … ups patah hati deh … Jin Ju memberitahu kalau dirinya harus pulang, dan memberitahu Dong Soo untuk merawat Ji Sun dengan baik.

Photobucket

Sementara mengawasi Ji Sun yang terbaring pulas, ia mengingat nasihat Ji bahwa jika ia memiliki sesuatu dan juga orang yang ia ingin lindungi maka ia harus menjadi lebih kuat lagi.

Ji Sun terbangun, dan suara hatinya dan juga ingatannya mengatakan kalau ia tak pernah berpikir kalau dirinya dapat mengubah takdir karena itulah yang selalu diberitahukan padanya. Tapi Dong Soo mengajarkan padanya bahwa itu dapat diubah …

Kemudian setelah Ji Sun sudah lebih baikan, Dong Soo membawanya pulang ke rumah Sa Mo dengan memanggulnya di punggung, bersama-sama dengan yang lain. Jang Mi dan Mi So membayangkan bahwa dengan Ji Sun hidup dan Dong Soo kembali menjadi orang normal, yang mereka perlukan terakhir hanyalah Un kembali sehingga semuanya kembali seperti semula.

Tapi Un sekarang sedang sibuk di markas Hoksa Chorong. Gu Hyang memberitahu Un bahwa luka bakar Ji Sun akan sembuh dan tak terlalu mempengaruhinya. Gu Hyang juga mengatakan pada Un bahwa hasil ini seribu kali lebih baik daripada beban berat Ji Sun sebelumnya. Suara hati Un bertanya-tanya apakah ia bisa tega hati membakar Ji Sun seperti itu?

Gwang Taek sedang beranjak pergi, dan Dong Soo mengejarnya ke halaman. Dong Soo kemudian berlutut dan meminta Gwang Taek untuk mengajarinya.

Jin Ju, di lain pihak, ternyata sedang minum-minum dengan maksud untuk mengobati luka hatinya. Kim Hong Do datang dan bertanya bagaimana keadaan Ji Sun.

PhotobucketPhotobucket

Un mengunjungi Tuan Hong, yang bertanya mengapa Un sekarang yang bertanggungjawab atas Hoksa Chorong? Un membuat Hong marah dengan bersikeras bahwa Hong seharusnya memakai bahasa yang layak saat berbicara dengannya. Un memberitahuHong bahwa ia mungkin masih muda, tapi dirinya lah Pimpinan Hoksa Chorong dan akan diperlakukan dengan pantas. Hong tersinggung, dan pengawal pribadinya menghunuskan pedang, mengancam leher Un. Un mengingatkan Hong beberapa nasihat yang diberikan oleh Hong sebelumnya pada Un, dan bahwa sekarang dirinya lah orang yang terkuat di tempat ini, jadi ia tak akan dengan mudahnya dikalahkan di hadapan mereka. Un kemudian pergi meninggalkan Hong yang sangat gusar di belakangnya.

Sementara itu, Chun sudah pergi melakukan perjalanannya dan menghadapi beberapa ahli pedang tak bernama dan melakukan duel dengan mereka.

Kembali ke Istana, Pangeran Yi San mengunjungi Raja dan mendiskusikan pelajarannya dalam Sejarah Klasik. Raja memberikan sebuah soal untu dipecahkan pada sang Pangeran, melibatkan keseimbangan dan juga berat. Soal ini untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara Raja, para sarjana, dan rakyat dengan diwakili oleh skala dan juga berat. Ketika sang Pangeran mengerjakan soal itu, ia mengingat saat Gwang Taek memberinya setengah koin dari ayahnya, dan kemudian ia menaruh berat pada rakyat.

Dong Soo mendapatkan pelajaran pertamanya dari Gwang Taek, yang kebanyakan membuatnya terjatuh dengan tak keruan. Suara hati Dong Soo mengatakan kalau ia harus menguasai ini karena gerak langkah kaki adalah dasar utama dari segala seni bertarung.

PhotobucketPhotobucket

Pangeran melapor kembali pada Raja dengan pemecahannya atas soal yang diberikan, menempatkan berat yang sama atas Dewan Istana dan rakyat, tapi dengan anak timbangan ia letakkan di tengah-tengah timbangan yang mewakili Raja.  Penjelasannya adalah bahwa Raja seharusnya tidak berayun dari sisi satu ke sisi yang lain (maksudnya tidak berpihak ke salah satu pihak) tapi harus menjadi pusat yang tak tergoyahkan untuk menyeimbangkan kedua pihak itu.

Raja sangat senang dan setuju dengan pemecahan sang Pangeran kemudian memberitahunya untuk tidak mencemaskan faksi-faksi yang ada tapi mendengarkan pandangan yang lain dan menyeimbangkannya. Raja mengatakan pada Pangeran bahwa jika faksi Noron hancur maka kekuasaannya juga akan hancur. Tapi Pangeran berpendapat bahwa seorang raja seharusnya lebih memikirkan rakyatnya. Ini membuat Raja dan Ratu marah. Dan Ratu memberitahu Pangeran bahwa negeri ini diperintah oleh raja dan para sarjana bukan rakyat. Tuan Hong dan ayah Ratu tersenyum senang di samping ketika mendengar bahwa Pangeran mendapatkan masalah.

Photobucket

Tuan Hong bertemu dengan Gwang Taek, dan ketika Gwang Taek berusaha mengabaikannya, Hong memberitahunya kalau Gwang Taek harus lebih berhati-hati. Hong menuduhnya telah menempel pada Pangeran. Di lain pihak Gwang Taek membalasnya dengan mengatakan kalau Hong adalah tikus kecil yang berbau busuk. Hong mengingatkan Gwang Taek bahwa Dong Soo sepertinya akan memiliki umur yang pendek, seperti ayahnya. Dan Hong mengingat si bayi Dong Soo yang akan direbus hidup-hidup dengan Gwang Taek terpaksa merelakan tangan kirinya untuk menebusnya …

Cho Rip duduk minum-minum bersama dengan Dong Soo dan memberitahu Dong Soo kalau ia merasa kalau dirinya ini seperti tak berguna. Ia tak begitu ahli dalam senjata dan juga bukan seorang petarung yang baik. Dong Soo memberitahu Cho Rip kalau pendapatnya itu salah, itu karena ia selalu saja bersama-sams dengannya dan Un, jadi jika dibandingkan maka ia terlihat tak begitu baik. Cho Rip menyatakan kalau Un tidak ada di sini, dan Dong Soo mengangguk, mengatakan kalau mereka memang tidak usah membicarakan Un lagi.

Cho Rip kemudian mengatakan kalau kelihatannya Dong Soo akan belajar di bawah bimbingan Gwang Taek, dan Dong Soo segera ke intinya, bertanya baiklah ada apa? Cho Rip mengatakan kalau ia akan pulang ke rumahnya sendiri. Ia mengatakan bahwa ia banyak berpikir dan merenung saat ia ada di kotak penyimpanan beras (menggantikan Pangeran Sado). Dan saat itu ia merasa kalau ia bisa melakukan sesuatu lebih lagi jika ia melakukan hal yang ia paling kuasai, yang mana adalah belajar.
Gwang Taek bertemu dengan Dong Soo dan Sa Mo, memberitahu mereka bahwa Dong Soo dan dirinya harus pergi. Ia mengatakan kalau Tuan Hong sedang mengarahkan sasarannya pada Dong Soo, jadi mereka harus keluar dan berlatih di tempat mana ia dulu berlatih bersama-sama dengan Baek Sa King, ayah Dong Soo.

Photobucket

Dong Soo menemui Ji Sun dan memberitahu rencana Gwang Taek, kemudian bertanya padanya apakah Ji Sun mau ikut bersama mereka, dan Ji Sun berterima kasih atas tawarannya itu tapi menolak. Ia ingin menemukan jalannya sendiri. Dong Soo bertanya apakah Ji Sun akan menunggu dirinya, dan Ji Sun mengiyakannya. Kemudian mereka berdua berpelukan, disaksikan oleh Cho Rip dan Jin Ju.

Photobucket

Ji sampai di rumah Sa Mo menjelang senja, membuat Jang Mi dan Mi So terkejut. Tapi ternyata yang ia inginkan adalah untuk membuatkan hidangan bagi Gwang Taek sebelum ia pergi. Jin Ju datang dan juga bergabung dengan ibunya, membuatkan bola-bola nasi untuk perjalanan Gwang Taek dan Dong Soo. (Ahhhhhhh … ibu dan anak bekerja bersama-sama demi dua orang yang mereka cintai … so sweeeeettttt …. :P )

Mereka semua pergi dan ketika akan berpisah, Dong Soo meminta Jin Ju untuk menjaga Ji Sun …. ouch ….

Cho Rip pulang ke rumahnya, memecahkan kacamatanya, yang ternyata hanyalah sebuah penyamaran baginya, dan tersingkaplah kenyataan bahwa ia sebenarnya adalah anak dari keluarga yangban (bangsawan), dan nama aslinya adalah Hong Guk Yeong …….. wupsssssssssssssssss ….. Bagi yang belum tahu, di sejarah aslinya Hong Guk Yeong adalah orang kepercayaan Yi San dan orang yang sangat membantunya dalam memenangkan pertempuran dengan faksi-faksi politik sehingga Yi San bisa menjadi Raja, dengan kata lain Hong Guk Yeong adalah OTAK di balik semua rencana lihai untuk mendukung Yi San. Dan ini sangat terlihat jelas sekali di drama Yi San … Jadi kelihatannya drama ini jadi semakin menarik saja bukan ?? heheheh :P

Photobucket

Chun masih berkeliling ke seluruh penjuru Joseon untuk melacak para petarung lainnya. Itu bukan berarti bahwa ia ingin membunuh mereka, hanya ingin berduel untuk membuktikan siapa yang lebih baik saja.
Di Istana, Tuan Hong berkeberatan jika Pangeran Yi San dikawal dengan para pengawal Pangeran Sado yang dulu. Beralasan kalau mereka nantinya akan menjadi pengaruh yang buruk bagi Pangeran muda. Raja setuju untuk membatalkan niatnya itu, tapi sebaliknya menyatakan bahwa Jenderal Seo diampuni dan dipulihkan kembali posisinya. Faksi Noron melemparkan protes keras atas keputusan ini, tapi Raja bersikeras, dan menunjuk Jenderal Seo untuk mengepalai Angkatan Laut.

Photobucket

Ji Sun menuju ke pasar, membuat beberapa catatan dan bersumpah untuk menunjukkan pada Dong Soo bahwa ia telah membuat jalannya sendiri. Dia juga bertemu dengan Kim Hong Do, yang membuat sketsa dirinya dengan rahasia, Jin Ju dan Gu Hyang, yang keduanya selalu mengawasinya. Ji Sun mencatat sebuah kekurangan yang serius dari ragam model pakaian dan pernak-perniknya. Tak ada topi bulu! … loh … loh ….. koq ??

Gu Hyang melapor kembali ke Un, yang kelihatannya mengerti kalau Ji Sun telan menemukan sebuah kesempatan bisnis bagi dirinya sendiri.

Ji Sun menuju satu tempat, yang mana ia dengar kalau punya topi bulu, membawa ketiga pemuda gunung (dari kamp Sa Mo) sebagai pengawalnya. Un membayangi mereka di belakagn,  terus mengawasinya. Ji Sun menukarkan sebuah perhiasan rambut dengan topi bulu.

Photobucket

Ji Sun menemui Jin Ki dan mengatur pembelian bahan-bahan kulit bulu untuk membuatnya menjadi topi-topi bulu. Jin Ju dengan enggan juga ditarik menjadi pembeli kulit bulu.

Gwang Taek dan Dong Soo akhirnya sampai di tempat tujuan mereka, sebuah tempat kecil entah di mana. Dong Soo sangat jengkel karena daripada berlatih, ia sebagian besar menghabiskan waktunya untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti memasak, mencari kayu bakar, mengambil air, bahkan mengipasi Gwang Taek sementara mereka bermain Go.

Photobucket

Chun masih mencari para petarung dalam daftarnya dan sekarang telah menemukan satu di antaranya ….

PhotobucketPhotobucket

Pelajaran Dong Soo dimulai dan Dong Soo melakukannya dengan sepenuh tekadnya. Gwang Taek memberitahu Dong Soo bahwa ia harus melebihi kemampuan Gwang Taek. Dong Soo berlutut dan bersumpah kalau ia akan berhasil melakukannya …

0 comments:

Post a Comment

 

Glacial Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review